Persiapan Balita Naik Bis Jarak Jauh
Akhir pekan kemarin, karena AbiN training ke Perancis maka UmiN dan N pulang kampung. Ini pertama kalinya kami pulang Jogja-Pasuruan nge-bis berdua saja, biasanya selalu bersama AbiN. N sudah kami ajak ke Jogja sejak usianya 3 bulan. Saat itu Umi N naik kereta ditemani Uti N dan Akung N. Duh, mereka baik banget yah bela-belain nganter UmiN dan N. Persiapan berkendara saat N bayi tentu berbeda dengan sekarang saat dia berusia 2,5 tahun. Entah sudah beberapa kali kami naik bis bolak-balik Jogja-Pasuruan, namun yang terakhir kemarin memang yang paling menantang. Nah persiapan balita naik bis jarak jauh fersi UmiN diantaranya :
- Memilih travel jarak jauh yang bagus (baik kondisi bis maupun pelayanannya)
- Memilih travel jarak jauh saat malam hari, karena balita akan lebih banyak tidur/ beristirahat
Baca juga : Daftar Perlengkapan Musim Dingin Komplit
- UmiN dan AbiN, sudah memberitahu N sejak jauh-jauh hari (dan berkali-kali) bahwa akan pulang kampung berdua saja tanpa AbiN. Tentu dengan alasan bahwa AbiN harus bekerja sehingga tidak bisa menemani perjalanan kali ini. Jadi N diharapkan tidak nangis, tidak rewel dan jadi anak pintar/ nurut sama UmiN.
- N juga diberitahu (sambil diiming-imingi) bahwa saat sampai di Pasuruan akan bertemu kak ami, pakdhe dan budhe. Bertemu Uti N dan Akung N yang membawa oleh-oleh dari haji berupa air zam-zam. Intinya agar dia fokus bahwa nanti di Pasuruan meski AbiN kerja akan tetap menyenangkan.
- UmiN berdoa agar Alloh memberi kelancaran perjalanan kami.aamiin..
- N UmiN ajak mempersiapkan barang-barang bawaannya agar dia juga bersiap diri.
Apa saja barang yang sebaiknya dipersiapkan dalam perjalanan naik bis jarak jauh?, diantaranya :
1. Makanan dan minuman kesukaan (jangan susu sapi karena biasanya malah muntah kena goncangan bis, terlebih jika dia masuk angin) UmiN sih bawa teh atau air putih untuk minuman.
2. Pakaian berlengan panjang serta bawahan panjang, sepatu, kaos kaki plus jaket agar tetap hangat saat di dalam bis jarak jauh yang biasanya ber- AC.
3. Menyediakan pakaian ganti bagi balita (pakaian hangat, kaos dalam, kaos kaki dan diepers) dalam tas yang dibawa ke dalam bis.
4. Membawa minyak telon/ kayu putih untuk dioleskan saat terasa dingin atau gatal.
5. Membawa boneka kesukaan balita (yang biasa dipeluk saat tidur, agar nyaman), empeng, dsb.
Setidaknya jika barang-barang untuj balita tersebut sudah disiapkan akan membuat perjalanan lebih menenangkan.
Dan kemarin AbiN turut mengantar ke pull bis jarak jauh. Saat bis akan berangkat dan AbiN turun dari bis, N langsung nangis dan minta turun. Beruntung bis sudah mulai berjalan. Dan tangisan N UmiN alihkan dengan melihat lampu kota dan mobil yang sudah mulai menyala saat menjelang malam.
N masih dipangkuan UmiN dan tidak mau duduk sendiri. UmiN kembali bercerita bahwa nanti akan bertemu kak ami dan yang lainnya di pasuruan. Dan AbiN akan ditelpon keesokan harinya. Setelah cukup tenang, barulah N mau duduk sendiri bersandar pada bantal dan berselimut agar tidak kedinginan.
N duduk tenang namun tidak ingin makan apapun kecuali minum teh, hingga tertidur. Mungkin masih terasa sedih tanpa AbiN. Namun ketika pertengahan perjalanan, saat kami berhenti untuk makan Alhamdulillah N mau (sambil UmiN janjikan beli puzzle kesukaannya di dekat tempat makan). Setelah makan dan membeli puzzle, N nyaris tak rewel. Dia kembali tiduran sambil memeluk puzzle barunya. Baru ketika sampai surabaya, N tidur di atas pangkuan UmiN. Sepertinya lelah tidur sambil duduk terus. Alhamdulillah cukup lancar hingga sampai di pasuruan dan dijemput pakdhe-nya.
Pas jalan berdua umur N berapa ya umi? Saya juga berencana mau perjalanan jauh berdua saja dengan anak, baru berumur 18 bulan.
BalasHapusPas jalan berdua umur N berapa ya umi? Saya juga berencana mau perjalanan jauh berdua saja dengan anak, baru berumur 18 bulan.
BalasHapus